Jumat, 26 September 2014

Setelah Mengenal Papercraft Selama Setahun Lebih Part 2

Posting ini adalah lanjutan dari postingan minggu lalu.

Bikin karakter Danbo, lagi ngetren buat status galau di fb/dp bb.


Danbo lg galau.



Tapi si Danbo bilang, " Aku Rapopo".


Dari pada galau si danbo aku ajak build Iron Man Gemini.

Jumat, 19 September 2014

Setelah Mengenal Papercraft Selama Setahun Lebih Part 1

Posting kali ini adalah kumpulan foto hasil build ku setelah setahun lebih mengenal papercraft.

Pertama2 kita liat dulu meja kerja ku ato istilah keren nya workshop (bener gak sih? :P).


Awal2 kenal papercraft bikin yg simpel2.




Liat2 karya para master builder di grup peri lama2 jadi gregetan juga pengen buil papercraft yg agak kompleks polanya. Akhirnya modal nekat cuma pake kertas hvs 100 gsm jadilah ini.

Jumat, 12 September 2014

Mengenal Jenis Kertas Photo


Banyak sekali jenis kertas yang bisa kita gunakan sebagai media print out pola papercraft. Seperti HVS, WF paper (bisa disebut kertas buku gambar), Inkjet paper, Briefcard / BC, Photopaper, Jasmine, StarDream, & Art Karton/Paper. Untuk photo paper terdapat beberapa jenis seperti canvas, gliter, silky, doft, dan yang paling banyak digukanan adalah glossy. Karena ketidak tahuan kita, kadang kita asal beli tanpa tau jenis, dan karakteristiknya. Untuk itu penting buat kita untuk mengetahui jenis dan karakteristik berbagai macam kertas foto agar tidak salah dalam pemilihan kertas foto untuk papercraft. Sehingga hasil karya papercraft kita bisa maksimal.

Berikut akan saya jelaskan jenis-jenis kertas photo:

1.         Photo paper glossy
Kertas jenis ini yang paling banyak diperjual-belikan, entah apa alsannya. Apa karena murah atau karena tidak tau buat apa yang penting kertas photo. Dilihat dari fisiknya kertas ini  terlihat mengkilap dan jika dipegang terasa keset. Ukuran kertas mulai dari 120 gsm-240 gsm, hasil print out pun lumayan bagus. Kelemahan dari kertas ini jika disimpan di tempat terbuka warnanya menjadi pudar/kusam. Untuk itu jika ingin hasilnya lebih bagus lagi tambahkan laminating dingin atau kita sering menyebutnya laminasi (pelapis tambahan). Naum hasil photo kita akan terlihat redup.
Kisaran harga Rp 13.000 - Rp 25.000 /20 lbr

2.        Photo paper canvas
Kertas ini sangat mahal, sesuai dengan namanya kertas ini memiliki texture yang sama dengan canvas lukisan (tergantung merk), jika dipegang terasa kasar bergaris, hasil print out pun sangat bagus apa lagi jika print out kita lukisan (bukan photo). Daya serap tinta juga cepat kering. Biasanya kertas ini sangat susah didapatkan, untuk masalah ketebalan paling tipis antara 180 gsm. Masalah ketahanan warna juga lebih tahan lama daripada glossy.
Kisaran harga Rp 35.000 - Rp 75.000 /20 lbr

3.        Photo paper gliter
Tidak beda dengan glossy namun memiliki keunikan, kertas gliter bisanya memiliki parian kertas bergambar bling-bling, ada yang seperti bintang, love. Dll. Jadi jika kita print out photo maka di photo kita ada gambar bling-bling seperti hologram. Untuk masalah ketahanan juga sama dengan glossy.
Kisaran harga Rp 20.000 - Rp 40.000 /20 lbr

4.        Photo paper silky
Jika kita sering mencetak foto di tempat bagus misal di fuji film , pasti kita tahu bagai mana kualitas kertasnya. Bagus dan betekstur seperti kulit jeruk. Untungnya kita juga bisa ko buat pritn out kita berbahan dan bertekstur sama dengan fuji film, coba gunakan photo paper silky. Jenis kertas photo ini yang paling banyak digunakan oleh industri percetakan kecil agar kualitas kertas bagus. Rekomendasi dari saya gunakan kertas ini meski kita hanya pakai printer biasa.
Kisaran harga Rp 35.000 - Rp 100.000 /20 lbr

5.        Photo paper doft
Tidak beda dengan jenis silky, jenis doft juga memiliki tekstur seperti kulit jeruk, yang membedakan adalah kualitas warna akan terlihat lebih gelap, karena pengaruh bahan doft. Sama halnya dengan kita mencetak dengan kertas glossy dan dilapisi laminasi, warnanya akan terlihat redup
Kisaran harga Rp 20.000 - Rp 40.000 /20 lbr

6.        Ink jet paper
Ini adalah varian kertas biasa/tidak termasuk kertas photo yang mempunyai ketebalan yang cukup besar antara 120 gsm – 240 gsm. Yang membedakan kertas biasa dengan ink jet paper adalah hasil print out tidak akan luntur/pudar jika terkena air, anda celupkan kedalam air pun tidak akan pudar warnanya. Berbeda dengan kertas bisa, setetes air pun akan memudarkan warnanya. Kualitas warna yang dihasilkannya pun sangat tajam seperti photo paper. Cocok digunakan untuk membuat poster, cover buku.
Kisaran harga Rp 18.000 - Rp 35.000 /100 lbr

7.        Stiker matte
Bahan stiker mate sama dengan bahan kertas photo glossy yang beda adalah dibelakang kertas tersebut terdapat lapisan lagi seperti stiker kebanyakan. Jadi bagi kalian yang ingin membuat siteker sendiri bisa menggunakan kertas ini dipadukan dengan laminasi. 
Kisaran harga Rp 13.000 - Rp 25.000 /20 lbr

Jumat, 05 September 2014

Perbedaan Tinta Dye Dengan Tinta Pigment

Source : Blue Print

Time To "Did You Khow"

 
TINTA DYE
  1. Waterbase, bahan tinta homogen di air. Masih bisa larut walau sdh kering. Sifat setara dengan bubur. Bila printhead buntu, lebih mudah di bersihkan.
  2. Standing time lebih tahan lama, biasanya bisa 5-7 hari.
  3. Di photo paper: cetakan mengkilat, tinta menyatu dengan coating kertas photo, gambar tahan air, warna cerah tapi daya tahan tergantung tempat penyimpanan.
  4. Di kertas HVS: Cetakan tidak tahan air, sisi hitam dan warna bisa saling beleberan.

TINTA PIGMENT
  1. Solidsbase, bahan tinta bebatuan yang mengapung di air. Tidak larut kalo sudah kering. Sifat setara adukan semen. Bila printhead buntu, susah untuk dibersihkan.
  2. Standing time tahan lebih pendek, biasanya 3-5 hr.
  3. Di photo paper: cetakan tidak mengkilat(doff), tinta tidak mengikat sempurna ke coating, gambar gampang tergores/luntur, warna kurang cerah tapi tahan lama.
  4. Di kertas HVS: Cetakan tahan air, batas sisi hitam dan warna tegas.