Jumat, 24 Oktober 2014

Hak Cipta Pola Papercraft Menggunakan Creative Commons


Written by : Rauf Raphanus

Tergerak oleh kejadian akhir-akhir ini yang berkaitan dengan pembajakan dan penyebarluasan desain papercraft tanpa izin desainer asli, terutama dari Indonesia sendiri, diriku menghimbau agar teman-teman mulai mencantumkan Hak Cipta pada setiap karya yang dipublish.

Hak cipta pada dasarnya dapat didapat dengan mengisi formulir dan melakukan serangkaian prosedur dari pemerintah Republik Indonesia. Namun buat teman-teman yang cukup produktif menciptakan pattern papercraft, mungkin dapat mencoba Creative Commons (CC). CC merupakan hak cipta yang juga diakui oleh Undang-undang di Indonesia. http://creativecommons.or.id/



Pencantuman Hak Cipta ini cukup penting karena dapat menjadi bahasa universal yang menunjukkan bahwa sebuah karya (Papercraft) dapat secara bebas didownload namun tidak untuk digunakan dalam hal komersil (dijual atau dibuat iklan) tanpa seizin desainer.

Jika teman-teman buka situsnya, ada beberapa pilihan Creative Common yang dapat dicantumkan di halaman pola papercraft. Nah, pilihan yang disarankan untuk papercraft adalah : 

(CC BY-NC-SA)

Yang berarti :

BY - Pengguna (downloader/perakit) wajib untuk mencantumkan nama pemegang hak cipta (desainer) ketika dirakit atau foto. Simbol BY maksudnya adalah kata 'by' yang berarti 'oleh'.
NC - Non Commercial. Papercraft dapat di-download, di-copy, di-share, dipamerkan, dan dipertunjukkan, namun Tidak untuk tujuan komersil (jual / sewa / diletakkan di iklan) tanpa mendapatkan izin dari desainer.
SA - Share Alike. Berbagi Serupa. Maksudnya pattern Papercraft dapat di-modif dan di-share, dipamerkan, dipertunjukkan, dibawah lisensi CC yang sama. Nama desainer tetap dicantumkan.



Jumat, 17 Oktober 2014

Membuat Papercraft Lebih Menarik

Written by dilaniw

Biasanya kalau papercraft sudah jadi paling cuma dipajang begitu saja atau paling dikasih kotak mika. Supaya lebih menarik kita bisa menambahkan diorama sederhana untuk papercraft kita.

Membuat diorama bisa dengan:
1.         Memberi tambahan background
2.        Kasih hiasan2 yang masih nyambung sama papercraftnya
3.        Dipadukan dengan papercraft lain

Gunakan imajinasi serta kreativitas untuk membuat diorama papercraftmu. Alat dan bahannya bebas bisa cat air, cat poster, pensil warna, kertas warna, dll. Apapun yang kamu pikir bisa membuat menarik tambahkan saja, jangan takut untuk berkreasi.

Dijamin setelah selesai km akan puas dengan hasilnya karena papercraft km pasti akan lebih menarik dan yang pasti lebih orisinil karena orang lain bisa buat model yang sama tp diorama yang sama tidak (kecuali ada yg ikut2).

Beberapa teknik membuat diorama juga bisa dilihat disini

Ayo kembangkan kreativitas semaksimal mungkin…

Jumat, 10 Oktober 2014

Organizing Your Model Build

Written by Stephen Tontoni

Scheduling your model build will suck the fun out of it

You suppose so? Well, let me explain what I think that scheduling is, and you decide. The question assumes that scheduling means that you will set up dates at which your various modeling tasks must be done – a deadline. That’s simply not so; it just sets the dates at which the various modeling tasks can be done. In fact, until you attach dates to the tasks, you’re simply organizing the tasks and nothing more.

In order to show examples of what this process looks like, I’ll show the process of a 1/48 Italeri Fiat Cr42 build.  Based on my schedule beginning on March 16, the part of the process where I fit the sequence of tasks to my schedule, I could complete the project around March 23. That’s all that it is; it would be possible to complete by then. (without going nuts with every free moment). There will be links to each step of this process that you can check out.

Three aspects to this organization

The first part is consolidating tasks that really go together; call that the build sequence. In this process, you study the instruction sheet and put things in a more logical order than it, thus limiting redundancy as much as possible. Sketching out and organizing the build sequence usually takes about an hour at the coffee shop and is a process that I enjoy. An example of that organization is airbrushing. Multiple parts of a model may be shot the same color; why not do all of it the same time? I simply go through the instruction sheet and list all the parts that need to be shot that and can be done at the same time. This helps you avoid replicating steps – a major time saver. That doesn’t cause the build to be any less fun, does it? Or do you enjoy cleaning your airbrush that much? There have been many times that I’ve thought that I airbrushed this or that, only to discover that something was skipped, causing everything else come to a screeching halt. That could delay a modeling session that you were really looking forward to doing. That’s frustrating. This will also help avoiding errors; I sometimes will start cementing wing halves together only to realize that I’d not drilled necessary holes for stuff that needed to be attached. Ouch. I see no fun suckage in organizing the build. This process alone will make your build more efficient and less frustrating, and is a powerful tool all by itself. You don’t even need to do any planning beyond this and still increase your efficiency significantly.

I call the next part the build timeline; what you do then is take the build sequence and divide it into what can be done during each modeling session. There’s really no difference to this and the build sequence other than establishing the number of steps to complete the build. The completion of each step (crossing it out a you go along) gives you a real sense of accomplishment. If you do skip something, you may need to push it into your next session. Maybe you didn’t dull-cote the interior and aren’t able to insert it into the fuselage until that’s done, or something like that. A task that takes 10 minutes could delay the project for a day. Again, I don’t see putting together logical steps like that sucking the fun out of the hobby. If you stop just there, you’ve not done a thing to feel rushed or to make the build more like a chore than a hobby; it’s still more or less an extension of the instruction sheet.

Actual Scheduling is the third part of the process. It’s where you take the timeline, and put the steps onto your calendar or planner. With that, you will establish an estimate of when the model could be done. Is it a deadline? No. It is just what you make of it. If you feel that you must follow that schedule, then it maybe it is a deadline. I don’t; as far as I’m concerned, putting the steps on my calendar just helps me set aside some modeling time. I don’t see a single thing wrong with setting aside time on my calendar. I frequently do that, and just as frequently deviate from it. The schedule itself is yours to use however you like; if it feels like a deadline, don’t use it. It’s just not a big deal. ASIDE: I have put social/personal stuff on my calendar for years, and it’s just as important to me as work stuff is. Balance between work and personal is pretty important to me.

Let’s summarize the phases:

Sequence  organization of build tasks
Timeline – dividing logical tasks together in modeling sessions
Schedule – setting aside modeling time for those sessions.

Looking at this in those terms, I don’t feel that the fun is sucked out of model building at all. However, if you establish a strict deadline of the build, it can feel like a job. Maybe that would suck the fun out of it. It’s every modeler’s choice to put a deadline on their building. I don’t; I just organize and make sure I actually put aside time in my planner to go to the shop. I do this pretty consistently, build more frequently, feel less frustration at errors, and complete more models than I had been. Other modelers say I’m a speedy builder, but I’m not; I’m just organized.

What's your style?

Jumat, 03 Oktober 2014

Poin-Poin Penting Saat Merakit Papercraft Agar Hasilnya Rapi

Written by Paperroni

Dear Papercrafter
Banyak Builder yang bertanya gimana sih caranya biar rapi bikin papercraft? Setelah melakukan survei , saya simpulkan beberapa point yang saya temukan :

1.         Pemilihan Kertas
Pilih kertas yang ketebalannya dirasa nyaman dan cukup kokoh atau sesuai dengan model yang akan di bangun. Menurut survei dan pengalaman , kertas yang nyaman untuk model model standar dengan part yang tidak terlalu besar bisa menggunakan mulai diatas 100gsm - 210gsm.

2.        Potongan Yang Presisi Dan Lurus
Keahlian ini bisa didapat jika kita sering berlatih, bisa menggunakan gunting atau cutter dan alat potong sejenisnya. Tapi ada saran coba gunakan cutterpen dan cuttingmat. Jika menggunakan cutterpen, manuver saat memotong kertas lebih enak seperti menggenggam sebuah pensil rasanya, dan memungkinkan untuk memotong part part yang sangat kecil. Di usahakan juga menggunakan mata cutter atau gunting yang tajam ini penting agar potongan rapi dan sesuai.

3.        Teknik Sebelum Melipat Atau Membuat Sudut
Teknik ini disebut dengan scoring atau membuat sedikit goresan pada kertas. Untuk kertas "warna" (kertas yang memiliki warna) scoring bisa dilakukan menggunakan alat scoring atau bolpoin yang sudah tidak ada tintanya atau bisa menggunakan bolpoin yang ujungnya sudah dimodif di ganti dengan jarum. Kalo untuk kertas yang memiliki warna pada satu sisi saja scoring bisa dilakukan dari bagian belakang (back scoring) dengan cara bisa dengan meja lampu, atau memberi mark atau sedikit tanda lalu gunakan penggaris agar garis scoring yang di hasilkan lurus.

4.        Teknik Pengeleman
Lem memang bahan yang penting untuk merekat part-part pada papercraft. Sesuaikan kebutuhan penggunakan lem untuk jenis jenis kertas tertentu agar melekat dengan bagus. Pastikan posisi part yang akan di rakit atau di gabungkan pas dan sesuai dengan intruksi yang sudah ada. Saat mengoleskan lem, hindari menggunakan tangan kosong atau jari jika tidak terpaksa. Bisa menggunakan tusuk gigi untuk lem sejenis "UHU" dan lem putih "FOX" untuk mengoleskan dan meratakannya. Untuk lem jenis super glue "alteco", "lem G", "lem korea" bisa melakukan modifikasi dengan mengganti ujung tutup dengan jarum suntik ukuran yang tidak terlalu kecil. Tahan menggunakan alat bantu seperti pinset agar bagian yang di lem merekat rapat dan bagus.

5.        Menghilangkan Garis Putih Pada Lipatan/Sambungan
Pertanyaan ini sering sekali di jumpai . Garis putih tersebut bisa di "samarkan" bukan di hilangkan. Bisa dilakukan dengan menggoreskan spidol yang sesuai dengan warna, atau pensil warna, atau cat air. Untuk hasil yang lebih bagus, proses ini bisa di lakukan setelang kita melakukan pemotongan kertas. Jadi bekas potong juga di warnai menggunakan spidol atau pensil warna atau cat air.

6.        Proses Tambahan (Finishing, Coating, Melapisi Dengan Cat Bening)
Proses ini biasa dilakukan setelah model yang di rakit jadi, atau sebelum penggabungan part, atau bahkan sejak dalam bentuk lembaran kertas. Tujuannya agar kertas lebih awet, warna yang di hasilkan lebih terang, membuat tekstur kertas lebih kuat. Bisa di lakukan dengan menyemprot dengan cat clear (pilox/cat bening).

7.        Jangan terlalu memaksakan diri
Bila sudah lelah untuk merakit atau membuilt, istirahat itu perlu, makan juga perlu, badan yang fit juga berpengaruh pada hasil rakitan.

8.        Berlatih Berlatih Berlatih
Mencoba semua jenis bentuk papercraft dan teknik rakitnya.

9.        Ini Sekedar Hobi
Ingat kita masih punya saudara teman dan keluarga yang juga perlu kita temui dan utamakan.

Semoga sedikit membantu,  apabila ada salah kata mohon maaf.  Saya juga masih dalam taraf "belajar", monggo jika ada yang mau menambahi. Salam kertas.